Kudus, Koranpati.com – Kegiatan Mlaku-mlaku Bareng Santri
(MMBS) yang diselenggarakan Pengurus Cabang NU Kudus pada Minggu pagi (13/11/2016)
meneguhkan bahwa Kudus adalah Kota Santri.
Ketua PC. Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten
Kudus, HM. Sarmanto Hasyim mengutarakan hal itu saat ditemui usai kegiatan
MMBS. ‘’MMBS ini selain untuk menghormati jasa-jasa para kiai dan pahlawan,
juga ingin menunjukkan bahwa Kudus itu benar-benar Kota Santri,’’ ujar dia.
Dalam kegiatan MMBS ini, panitia
mengundi berbagai door prize yang menarik. Antara lain 1 unit sepeda motor, 5
buah sepeda gunung, 1 buah mesin cucu, 2 kompor gas. 3 buah setrika, 1 buah
kultas, dan 2 buah pesawat televisi serta puluhan doorprise hiburan lainnya.
Acara ini juga akan dimeriahkan dengan
panggung hiburan seperti tongtek, senam dzikir MA NU BANAT, fashion show dari
SMK NU Banat yang mendunia, serta paduan suara an-Nahdlah dari Jakarta. Ada
juga donor darah dan pengobatan alternatif dari Banser Wira Husada (Barada).
Turut hadir dan membaur ditengah puluhan
ribu peserta MMBS, Rois Syuriah PCNU Kudus, KH.Ulil Albab Arwani, Ketua PCNU
Kudus, H.Abdul Hadi beserta pengurus NU dan badan otonomnya, Bupati Kudus H.
Musthofa dan anggota Legislatif
Pihaknya juga mengatakan, bahwa MMBS
tersebut penuh dengan pesan-pesan kebangsaan dan kedamaian. Pihak panitia
menyiapkan 100 pesan yang ditulis di banner yang dibawa oleh peserta MMBS.
Dia mengemukakan, santri di Kudus ini
adalah salah satu pilar penting dalam pembangunan daerah. ‘’MMBS adalah salah
satu sarana untuk silaturahmi santri para santri Kudus yang jumlahnya sangat
besar. Kegiatan ini saja, pesertanya lebih dari 30 ribu peserta,’’ paparnya.
Sementara itu, berbagai pesan kebangsaan
yang disampaikan oleh para santri yang mengikuti MMBS, antara lain NKRI harga
mati, Nusantara (NU, Santri dan Tentara Bersatu), Kudus No Drugs, Kudus Nol %
Alkohol, Kudus No Karaoke, dan Kedepankan Islam Ramah Bukan Islam Marah,’’
lanjutnya menambahkan.
Didampingi ketua panitia Hidayat Noor,
Sarmanto menambahkan, beragam pesan ini menjadi penting, karena banyak
kasus-kasus sosial yang merebak, khususnya peredaran narkoba yang merajalela
saat ini, hingga persoalan yang mengarah pada disintegrasi.
‘’Melalui MMBS ini, kami para santri
juga ingin mengingatkan, bahwa Indonesia ini adalah negara yang masyarakatnya
beragam (plural). Kendati Islam merupakan agama mayoritas yang dipeluk oleh
rakyatnya, namun oleh founding fathers tetap memiliki Republik sebagai bentuk
negara, karena melihat realitas sosio kulturah hingga agama yang juga
beragam,’’ tuturnya.
Pada kesempatan itu Sarmanto juga
berpesan, agar orang Islam di Indonesia tidak mudah dipecah belah dengan
berbagai isu yang berkembang. ‘’Islam itu agama damai, maka mesti
mengendepankan Islam ramah, bukan menjadi Islam yang pemarah,’’ tegasnya.
Sementara itu, Ketua panitia Hidayat
Noor menjelaskan peserta yang mencapai 30 ribu lebih ini berasal dari para
santri di lingkungan pondok pesantren dan madrasah-sekolah NU di Kudus.
Mereka penuh semangat menyusuri jalan
dari Alun-alun Simpang 7 Kudus ke selatan melewati Jl. A. Yani, lampu merah
utara Kudus Plaza (Matahari) ke barat, lalu menuju Jl. Wachid Hasyim, sampai di
lampu merah Pekojan ke timur dan finish kembali di Alun-alun Simpang 7. “Kami
sangat mengapresiasi semangat para santri yang luar biasa ini,”ujarnya singkat.
(Red-KP99/Hms).
Post A Comment:
0 comments: