![]() |
Drs. Alwis didampingi istri seusai pelantikan,
27/12/2016. (Dokumentasi Maya Lestari GF)
|
Padang,
Koranpati.com
-
Gubernur Sumatera Barat, H. Irwan Prayitno melantik dan mengambil sumpah
jabatan pada Drs. Alwis sebagai Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
Sumatera Barat beserta para pejabat pimpinan tinggi pratama lainnya di
lingkungan Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat, pada hari Selasa, 27 Desember
2016 di Auditorium Gubernuran Sumatera Barat. Acara berlangsung dari pukul
10.00 WIB hingga 11.30 WIB.
"Jabatan
itu adalah amanah dan terus silih berganti, semoga yang dilantik hari ini dapat
bertugas dengan baik. Pejabat yang dilantik hari ini juga ada yang berasal dari
daerah lain yang sudah melalui proses seleksi dari Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Sumatera Barat. Dan hasil penilaian ini dilakukan oleh tim independen.”
Saat
melantik, H. Irwan Prayitno berpesan, agar menjaga amanah dan kepercayaan,
karena orang yang tidak menjaga amanah adalah orang yang mengawali kehancuran, bekerjalah
secara serius dan sungguh sungguh, serta tidak melakukan tindakkan korupsi dan tidak
melakukan pelanggaran hukum lainnya.
Seusai
dilantik, Drs. Alwis mengatakan, ini adalah amanah untuk melaksanakan
operasional dari kebijaksanaan baru ini. Kepada pada staf dan jajarannya
diharapkan untuk mampu memaknai dari status peralihan ini, dari Badan ke Dinas.
Terhadap organisasi, peralihan ini tentu akan berpengaruh sekali. Dahulu kita
hanya sebagai perumus kebijakan, sekarang kita juga yang melaksanakan secara
teknis. Untuk itu diharapkan dapat bekerja secara maksimal. Dan ini sangat
berat sekali bagi kami, tapi sudah ada panduan dan patokan yang digariskan oleh
Pemerintahan Provinsi. Salah satu persyaratan untuk yuridis jabatan itu harus mempunyai kompetensi
yang sudah ada standardisasinya.
Alwis
juga mengatakan, bahwa sebelum dilantik, kita sudah mempunyai program-program
ke depan yang dipersiapkan untuk Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. Seperti
dengan akan diselenggarakannya Minang Book Fair 2017, ini adalah gerakan
membaca di Sumatera Barat yang dimulai dari Nagari. Dan untuk kearsipan kita
akan membina arsip-arsip yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten hingga ke perorangan. Kita
akan menyimpan arsip-arsip dari SKPD yang telah memiliki nilai sejarah. Ketika
masih berbentuk Badan, kita dipandang sebelah mata, setelah menjadi Dinas, kita
akan memiliki peran yang luar biasa dengan tanggungjawab yang penuh terhadap
penyelenggaraan program Pemerintah.
Meski
dengan keterbatasan anggaran, ke depannya Alwis akan memrogramkan perpustakaan yang
akan tetap dibuka pada hari Sabtu dan Minggu. Ketidakterlaksanaannya program
ini dahulunya, sebenarnya bukan karena permasalahan anggaran, tapi masalah
regulasi dan alokasinya saja.
Januarisdi,
MLIS, Ketua dewan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat yang ikut menghadiri
acara pelantikan mengatakan;
“Dengan
perubahan status dari Badan menjadi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, ini akan
memberi keluasan wewenang, terutama dalam anggaran. Dan ini juga akan memacu
sinergi dengan Badan serta Dinas-dinas lainnya.”
Sementara
itu, Maya Lestari GF, pendiri Kelas Kreatif Indonesia (KKI), sebuah komunitas
kepenulisan yang membina minat menulis, baca dan dongeng bagi usia kanak-kanak
dan remaja, yang sering bersinergi untuk menyukseskan program-program Badan
Perpustakaan dan Kearsipan sumatera Barat, mengatakan; “Bapak
Alwis adalah sosok yang progresif dan suka fighting.
Perjuangan Beliau untuk membangun dunia literasi di Sumatera Barat bukan
sebatas wacana saja. Dengan program-program yang disusunnya, Beliau berusaha
untuk membangun sinergi dengan komunitas-komunitas kepenulisan dan melihatkan
keberpihakannya pada literasi dini hingga usia dewasa. Dan Beliau juga memberi
ruang dan apresiasi pada karya-karya dari para pegiat literasi di Sumatera
Barat, dan juga memperjuangkan Perpustakaan dari berbagai sisi dan juga
anggarannya.” (Red-KP99/Hms).
Post A Comment:
0 comments: