Ada
banyak tips atau cara untuk mencegah virus HIV/AIDS. Bagi model dan Disjoki (DJ)
Mareta Frank menegaskan bahwa mencegah HIV/AIDS lebih penting daripada
mengobati.
DJ kelahiran Temanggung ini juga menegaskan, jumlah penderita
HIV/AIDS yang selalu bertambah membuktikan penyakit ini sulit diberantas.
DJ Mareta Frank, menilai bahwa
angka penderita HIV/AIDS di negeri yang menjamur harus dicegah. “Sangat
memprihatikan, soalnya semakin ke sini jumlah penderita HIV/AIDS bukannya
berkurang malah bertambah,” beber Mareta kepada koranpati.com, Jumat
(1/12/2017).
Kementerian
Sosial menyebutkan angka penderita HIV/AIDS (ODHA) yang ada di Indonesia
sudah sangat memprihatinkan yakni lebih dari 276 ribu orang.
Sampai Januari 2017, Kemensos menyebutkan
jumlah di atas tercatat di Kemensos yang terdiri dari 198 ribu orang lebih
menderita HIV, dan 78 ribu orang lebih menderita AIDS. Totalnya mencapai 276
ribu orang di Indonesia menderita atau mengidap HIV/AIDS.
Di
sisi lain, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Temanggung merillis
sepanjang Januari hingga awal Desember 2016 menemukan 28 kasus HIV/Aids. Adanya
temuan itu maka total kasus yang berhasil ditemukan sejak 1997 menjadi 356
orang. Dari
temuan 356 kasus itu untuk jumlah penderita HIV sebanyak 198 orang dan AIDS 158
orang. Di antaranya jumlah laki-laki sebanyak 196 dan perempuan 160 orang.
Dari total temuan kasus itu sebanyak 231
kasus tercatat tertular virus HIV melalui hubungan sekual yang tidak aman dan
berganti-ganti pasangan (Heteroseksual), 80 kasus mengaku tertular virus HIV
melalui jarum suntik narkoba (IDU'S), 26 kasus tertuar dari ibu yang menderita
virus HIV ke anak yang dikandungnya (Perinatal) dan 19 kasus dari faktor resiko
Laki-laki Seks Laki-laki (LSL) atau homoseksual.
Menurut
dia, salah satu solusinya adalah save seks yaitu dengan menggunakan
kondom sebelum berhubungan seks dan tidak berganti-ganti pasangan. “Tidak
menerima transfusi darah dari pengidap dan jangan pernah menggunakan narkoba,”
tegas DJ kelahiran Temanggung itu.
Narkoba yang dimaksud di sini, lanjut dia, terutama yang
pengunaannya menggunakan jarum suntik. “Jangan pernah menggunakan kembali atau
berbagi jarum suntik baik untuk menyuntikkan obat obatan atau dalam pembuatan
tindik dan pengaplikasian tato,” tegas mahasiswi
Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta tersebut.
Ada banyak peran perempuan terutama yang bergerak di dunia
entertainmen untuk mencegah HIV/AIDS.
“Peran perempuan dalam meminimalkan
penyebaran AIDS dengan berperan aktif atau terlibat dalam kegiatan sosial yang
secara khusus menangani masalah penderita HIV/AIDS. Atau bisa juga dimulai dari
lingkungan terkecil seperti keluarga
menyuarakan bahayanya virus AIDS,” imbuh dia.
Bagaimana pun juga, lanjut dia, yang harus kita jauhi itu penyakitnya
bukan orang atau anak dengan virus AIDS-nya. “Karena AIDS tidak bisa serta
merta menular karena kita berkomunikasi dengan mereka secara wajar. Mungkin
banyak orang yang menjauhi ODHA (Orang Dengan HIV AIDS ) atau ADHA (Anak Dengan
HIV AIDS ) karena ada kekhawatiran mereka tertular,” jelasnya.
Untuk tips hidup sehat, kata dia, selalu menggunakan kondom
saat berhubungan seks. “Setia terhadap pasangannya tidak berganti - ganti
pasangan. Jangan menggunakan narkoba,” ungkap dia.
Memerangi HIV/AIDS menurut dia sangat wajib, karena HIV/AIDS
itu penyakit yang menular dan sangat membunuh.
“Saya disc jockey dan itu identik dengan kehidupan malam yang bebas. Tapi saya
tidak pernah membenarkan gaya hidup seperti free seks atau narkoba. Sebisa mungkin saya menghindari hal - hal tersebut
karena dampaknya sangat menakutkan,” pungkas dia. (kp04/HI).
Post A Comment:
0 comments: