![]() |
Foto Panitia peringatan 82 Tahun Penyair Rusli Marzuki Saria seusai rapat di Pasia Muaro Gantiang, Parupuak, Tabing, Minggu (31-12-17). (Dok. Muhammad Fadhli) |
Koranpati.com - Tanggal 26 Februari 2018
mendatang, penyair Rusli Marzuki Saria (Papa) akan genap
berusia 82 tahun. Untuk lebih membahagiakan penyair yang baru saja menerima
SEA Write Award 2017 ini akan digelar
serangkaian acara sastra di Padang. Menariknya, rangkaian acara sastra ini tidak
dilaksanakan di dalam ruangan, tetapi di tepi pantai berhawa sejuk dengan
hembusan angin laut yang sepoi-sepoi, sambil menikmati gemuruhnya suara ombak
menghempas di pantai.
Ketua Panitia
Peringatan 82 Tahun Penyair Rusli Marzuki Saria,
Sastri Bakry mengungkapkan hal itu. Menurut ia, kini kita menciptakan suasana yang berbeda
dengan peringatan 80 tahun Papa Rusli pada tahun 2016
lalu. Jika dulu acaranya kita laksanakan di ruangan Auditorium
Gubernuran Sumbar, maka peringatan 82 tahun Papa
Rusli kali ini akan kita gelar di tempat terbuka, yaitu di tepi pantai, kedai nasi Uni Tinum, Pasia Muaro Gantiang, Parupuak -
Tabing, Padang, pada hari Sabtu, tanggal 3 Maret 2018
mendatang.
“Di
bibir pantai berhawa sejuk itulah nanti kita dirikan panggung/pentas dan
bentangkan tikar untuk duduk lesehan bagi penonton, sehingga suasananya akan terasa lebih alami ketimbang diadakan di ruangan
tertutup,” kata Sastri Bakry, pada rapat panitia di kedai nasi Uni Tinum, Pasia
Muaro Gantiang, Parupuak - Tabing, Padang, Minggu
(31/12/17).
Menurut
Sastri Bakry, materi acara yang digelar pada peringatan
82 tahun penyair Rusli Marzuki Saria ini adalah;
peluncuran buku ‘Parewa Sato
Sakaki’ karya Rusli Marzuki Saria, penyampaian orasi sastra
(diminta kesediaan) oleh Prof. Dr. Hasanuddin WS, M.Hum (kritikus sastra yang
juga guru besar ilmu sastra di FBS-UNP), Bazar Buku karya Rusli Marzuki Saria,
dan pembacaan puisi-puisi Rusli Marzuki Saria oleh para penyair Sumatera Barat.
“Namun,
kita juga memberi kesempatan kepada penyair dari daerah lain yang berkenan
hadir dan ingin berpartisipasi membaca puisi di acara ini, seperti penyair dari Pekanbaru, Jambi, Bengkulu,
Jakarta, dan lain-lain,” kata Sastri
Bakry, penyair
penerima Anugerah Srikandi Numera 2016 di Malaysia ini.
Sastri
Bakry juga mengatakan bahwa acara ini terbuka untuk para seniman, budayawan,
wartawan, dosen, guru, mahasiswa dan para siswa yang berminat sastra.
"Acara ini adalah acara kita bersama. Justru itu, di acara ini setiap kita mempunyai peran yang sama yaitu mengapresiasi kreativitas Papa Rusli Marzuki Saria, penyair kelahiran Kamang, Bukittinggi, 26 Februari 1936, yang sejak tahun 1955 sampai usia 82 tahun ini, masih tetap setia menulis puisi," ujar Sastri dalam rapat panitia yang juga dihadiri langsung Papa Rusli Marzuki Saria, dan beberapa panitia lainnya, termasuk Dasril Ahmad dan penulis Muhammad Fadhli. (Kp33/hms).
Post A Comment:
0 comments: