Koranpati.com – Gus Muwafiq, menyampaikan sejumlah pesan kepada warga
Patean, Kendal, Jawa Tengah. Hal itu beliau sampaikan pada pengajian dalam
rangka "Khataman Safari Maulid Nabi Muhammad Saw" yang
diselenggarakan oleh MWC NU, GP Ansor, serta Fatayat Kecamatan Patean pada
Jum'at (28/12/2018).
Kegiatan
yang terlaksana atas sinergi dengan MWC NU kecamatan Patean dan Pondok
Pesantren Assalafiyyah An-Nahdliyah Curug Sewu Patean, Kendal, itu sudah
terlaksana beberapa tahun lalu. Pengajian ini diselenggarakan setiap tahun
sekali tiap khataman maulud di Pondok Pesantren Assalafiyyah An-Nahdliyah Curug
Sewu Patean Kendal.
Jama'ah
pengajian datang dari berbagai daerah mulai dari Purwosari Gunung Prahu,
Pantura Kendal sampai dengan Semarangan. Jama'ah yang datang selain menghadiri
pengajian, juga begitu kagum dengan Gus Muwafiq yang sudah terkenal dengan
mauidzohnya di sosial media.
Pengajian
ini juga dihadiri oleh beberapa Muspika Kecamatan Patean. Di antaranya ada
camat, kapolsek, dan kepala desa Patean.
Pengasuh
Pondok Pesantren Assalafiyyah An-Nahdliyah Bapak Kiai Haji Ahmad Rojin sangat
mendukung pengajian rutinan tiap tahun di khataman maulud ini. “Dengan adanya
pengajian maulud ini, selain menambah ilmu juga memperkuat rasa ukhwah antar
sesama warga nahdliyin karena di pengajian umum ini masyarakat nahdliyin bisa
ketemu dan guyonan bareng dengan masyarakat dan banom NU yang lain," turur
beliau dalam sambutannya.
Statemen itu juga diperkuat lagi oleh Kepala Desa Patean. "Saya sangat mendukung dengan acara pengajian yang mendatangkan penceramah yang luar biasa yang penyampaiannya sangat cocok bagi santri-santri muda zaman now," kata beliau dalam sambutannya.
Pada
pukul 22.44 WIB, Gus Muwafiq tiba di lokasi dan langsung disambut oleh hadroh
dan sholawat setelah itu beliau sedikit bercerita tentang perjalanan beliau
sampai di Patean dan disambung dengan mauidzohnya tentang Maulud dan
Kebangsaan.
"Maulid
kebangsaan itu cocok sebab lahirnya kanjeng nabi itu 571M. Nabi muhammad
khoirul anbiya wal mursalin (tutupan para nabi). Maulud kebangsaan itu
model baru, sebab lahirnya nabi itu umat Islam mendunia,” kata beliau.
Dilanjutkannya,
Nabi adam, belum cocok untuk jadi tema maulud kebangsaan sebab hanya ada 2
manusia yaitu hanya Adam dan Hawa. “Nabi Idris umatnya sedikit hanya 1 desa.
Nabi Nuh umatnya hanya 1 suku. Sampai Nabi Musa umatnya hanya 1 negara. Saat
Nabi Muhammad umatnya menjadi 1 dunia, maka itu cocok dengan maulud
kebangsaan,” paparnya.
Menurut
Gus Muwafiq, mauludan itu tiap daerah berbeda-beda, contohnya mauludan yang
dirayakan dengan kebudayaan menjadi ciri khas tiap daerah. “Pengajian dengan
maulidan itu model baru, kalau maulidan yang autentik itu isinya hanya
makan-makan saja," paparnya/
Beberapa
cuplikan dari mauidzoh beliau yang dibarengi dengan guyonan yang menggelitik
yang membuat jama'ah lupa dengan rasa kantuknya.
Pengajian tersebut berjalan dengan khidmat, sebelum do'a penutup Gus Muwafiq berpesan manusia harus saling bertanggung jawab jangan hanya menangkan ego sendiri.
Pengajian
diakhiri dengan iringan hadroh dari para santri Pondok Pesantren Assalafiyyah
An-Nahdliyah, jama'ah putra yang lain juga saling berebut untuk bersalaman
dengan Gus Muwafiq yang akan turun dari panggung yang dikawal oleh Banser NU. (KP33/Dheta)
Post A Comment:
0 comments: