Dukuhseti, Koranpati.com – Mbah Anggur
yang memiliki nama asli Sumowijoyo, merupakan salah satu waliyullah yang lokasi
kuburannya di sebelah barat Desa Dukuhseti, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten
Pati. Beliau merupakan salah satu murid dari Ki Brojoseti Singo Barong pendiri
Desa Dukuhseti, Pati.
Pada Kamis malam (27/12/2018), Jamaah
Pasrah merayakan Haul Mbah Anggur dengan menggelar beberapa ritual di kompleks
kuburannya. “Malam ini (Kamis), Jamaah Pasrah dan warga di hutan di makam Mbah
Anggur yang sudah terlaksana mulai tahun
1999 sampai 2018 menggelar haul Mbah Anggur,” kata Ngalimun Ketua II Jamaah
Pasrah melalui pesan selulernya kepada Koranpati.com.
Dijelaskannya, bahwa peringatan haul itu
bersamaan dengan peringatan Haul Syekh Abdul Qodir Al-Jailani. “Malam ini kita
barengkan dengan Haul Syekh Abdul Qodir Al-Jailani,” ujar perangkat Desa
Dukuhseti, Pati, tersebut kepada wartawan.
Mantan Ketua GP Ansor Dukuhseti ini
menjelaskan, bahwa Mbah Anggur merupakan salah satu murid dari Mbah Brojoseti
Singo Barong waliyullah dan pendiri Desa Dukuhseti. “Kalau Haul Mbah Brojoseti Singo
Barong bersamaan dengan Maulid Nabi. Sedangkan Mbah Anggur itu murid dari Mbah
Brojoseti yang dulu meninggal karena konon disembelih Ki Gede Tualang seorang
siluman sakti yang memusuhi Mbah Brojoseti,” lanjut dia.
Di dalam kuburan, juga masih tersimpan
kayu yang digunakan untuk menyembelih Mbah Anggur tersebut. “Ini adalah kayu
yang digunakan Ki Gede Tualang yang dulu membunuh Mbah Anggur, yang sampai saat
ini masih tersimpan dan menjadi saksi bisu kehidupan,” papar guru SMK Jamaah
Pasrah tersebut.
Dinamakan Anggur, karena dulu menurut
Ngalimun, pekerjaan Mbah Anggur adalah bertani, dan menjadi murid Mbah
Brojoseti sekaligus beternak. Dalam Bahasa Jawa, nganggur, atau nggur-ngguran
itu karena dimaknai sebagai tidak punya pekerjaan, meskipun beliau bekerja
sebagai petani dan peternak.
Pihaknya berharap, peringatan haul itu
menjadikan keberkahan dan wahana mendekatkan diri pada Allah melalui
kekasihnya. (kp33).
Post A Comment:
0 comments: