Oleh Siti Asiyah
Pola pembelajaran anak usia dini (AUD) yang sebelumnya dilakukan dengan melibatkan dan mendorong anak untuk aktif melakukan kegiatan bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain untuk sementara tidak dapat dilakukan di lembaga pendidikan yang lengkap dengan sarana prasarana. Meski demikian pemberian stimulasi perkembangan untuk perkembangan kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, agama dan moral serta seni harus tetap dilakukan meskipun pembelajaran di rumah masing masing.
Ada
beberapa faktor yang menjadikan pembelajaran di lembaga pendidikan diliburkan
atau ditutup beberapa bulan. Maksud ditutup hanya bangunan sekolahnya, akan
tetapi pembelajaran atau KBM (kegiatan belajar mengajar) tetap diadakan di
rumah dengan pendampingan orang tua dan diarahkan oleh guru kelas menggunakan
berbagai cara efektif. Diantaranya memanfaatkan kemajuan teknologi dengan
sistem daring atau online untuk mempermudah proses pembelajaran agar tetap
terlaksana.
Perkembangan sosial emosional anak usia dini mengacu pada
kemampuan anak untuk memiliki pengetahuan, pemahaman dalam mengelola serta memenej
dan mengekspresikan emosi secara lengkap baik emosi positif maupun emosi
negatif. Mampu menjalin hubungan dengan teman sebaya dan orang dewasa
disekitarnya. Serta secara aktif anak mengeksplorasi lingkungan melalui
belajar. Perkembangan sosial merupakan perkembangan tingkah laku atau sikap pada
anak. Anak diminta untuk menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku dalam
lingkungan masyarakat.
Dampak yang terjadi pada setiap anak berbeda beda. Ada
anak yang sosial emosional serta kemandiriannya tambah baik karena orang tua
memiliki waktu yang banyak dan produktif dengan anak. Setiap ada pembelajaran
baru orang tua antusias dan mengarahkan serta membimbing untuk mengerjakan
tugas. Jadi disamping anak tambah semangat, nilai dari hasil tugas pasti lebih
baik karena orang tua selalu membimbing dan memantau. Serta di saat anak mulai
jenuh atau bosan dengan pembelajaran orang tua akan selalu memotifasi dan
menasehati serta memberi hiburan agar emosinya setabil. Tapi ada juga anak yang
memiliki keadaan sebaliknya.
Dalam pembelajaran daring atau online terhadap
perkembangan sosial emosional dan kemandirian anak memiliki min plus.
Pertama, pembelajaran
daring kurang efektif. Karena tidak bertatap muka langsung dengan guru dan anak
usia dini lebih sulit memahami materi yang disampaikan oleh guru dan kurangnya
konsentrasi kalau guru hanya menggunakan vidio. Kalau disekolah anak akan
langsung mendengarkan guru memperagakan, bercerita, bernyanyi terkait tema.
Jadi anak lebih fokus dan berkonsentrasi. Kedua, anak Usia Dini kehilangan
waktu bersama saat belajar, bermain atau ber sosial dengan guru dan teman
temannya. Sehingga keseruan dalam bermain dan belajar berkurang. Kalau mengerjakan
sendiri akan mudah bosan dan jenuh.
Adapun
nilai positif dari pembelajaran berbasis daring adalah: Pertama,
anak belajar
lebih efesien, santai, senang, lebih rileks. Melakukan proses belajar dan mengerjakan tugas memiliki
waktu yang panjang dan tidak tergesa gesa. Sehingga hasil tugas atau karya
dapat terselesaikan dengan hasil yang maksimal karena orang tua ikut
mengarahkan dan memotifasi. Sehingga anak memiliki rasa percaya diri dan rasa
bangga dengan hasil karyanya.
Kedua, anak memiliki lebih banyak waktu dirumah dan
melakukan aktifitas produktif bersama dengan keluarganya. Setelah pembelajaran
daring selesai anak dapat membantu orang tua dalam menelesaikan tugas ringan
dirumah. Anak memiliki rasa senang dan bahagia karena dapat membantu.
Ketiga, anak mempunyai lebih banyak waktu beristirahat dan
bersantai. Ada beberapa
penerapan daring yang bisa digunakan seperti penjelasan materi pembelajaran
melalui video dan pemanfaatan kemajuan teknologi (pembelajaran melalui live FB,
IG dll) Sehingga anak dapat mengikuti pembelajaran dengan antusias karena
menggunakan media yang variatif dan sewaktu waktu bisa diulang ulang sesuai
kebutuhan. Misal, anak belum faham tidak memiliki rasa takut ketika materi baru
didengarkan. Karena materi tersebut dapat diulang ulang.
Mari ayah bunda dan seluruh pendidik PAUD untuk
senantiasa menggunakan dan memaksimalkan serta memanfaatkan momentum ini dengan
sangat bijaksana. Karena, masa golden age anak hanya dapat terjadi satu
kali dalam kehidupan manusia dan tidak dapat diulang lagi. Hal inilah yang
menyebabkan masa kanak-kanak menjadi sangat urgen dalam kehidupan manusia.
Untuk itu pendidikan anak usia dini mutlak diperlukan. Anak usia dini harus dibina dan dikembangkan agar dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usia anak.
Post A Comment:
0 comments: