Oleh : Nurul Fuad
HK INISNU Temanggung
Kebanyakan orang berpendapat bahwa Fikih
dan Tasawuf adalah dua hal yang tidak bias disatukan .tentu saja anggapan yang
demikian adalah keliru.namun anggapan tersebut bukanlah anggapan yang tak
beralasan .karena pada awalnya ,antara ulama’ ahli fikih dan ulama’ Tasawuf pun terjadi perselisihan .bahkan sampai
memakan korban.hal itu disebabkan karena fanatisme yang berlebihan.mereka yang
belajar ilmu tasawuf ,menganggap rendah terhadap mereka yang hanya belajar ilmu fikih.begitu
juga sebaliknya.selain itu ada juga yang mengatakan bahwa ilmu tasawuf dan ilmu
fikih adalah bid’ah yang menyesatkan,karena kedua nya belum pernah ada pada
zaman Rosululloh SAW.
Pendapat tersebut sebenarnya tidak akan
pernah ada jika mereka bisa memahami,
bahwa antara Tasawuf dan Fikih adalah merupakan dua disiplin ilmu yang tidak
dapat dipisahkan.karena keduanya diibaratkan anak kandung dari induk ilmu
keislaman.yang akan selalu berdampingan , saling melengkapi dan saling
menyempurnakan.tasawuf adalah untuk melatih batin sedangkan fikih mengatur
dzahir.
Hadits أنما الاعمال بالنية cukuplah menjadi bukti bahwa tsawuf dan fikih
adalah merupakan satu kesatuan.dalam hadits tersebut dikatakan bahwa
sempurnanya amal perbuatan haruslah dengan niat.Amal ( perbuatan ) adalah
merupakan ranah dzohir yang diatur dalam ilmu Fikih.sedangkan niat adalah ranah
batin yang masuk dalam wilayah Tasawuf.itulah sebabnya dalam setiap ibadah
haruslah selalu melibatkan keduanya.seperti wudlu , sholat dan sebagainya pasti
tidak akan sah jika tidak ada niat. Begitu juga sebaliknya ,hati yang baik
,tapi tidak disertai dengan baiknya perbuatan dzahir , maka pahalanya pun tidak
sempurna.
Rosululloh SAW juga berpesan : خير الناس انفعهم للناس yang artinya bahwa sebaik – baik manusia
adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.bagaimana seseorang dikatakan
baik jika hanya punya keinginan untuk membantu orang lain ,tapi tidak pernah
mau bersedekah .bagaimana dirinya mengatakan takut dan cinta kepada Alloh,jika dirinya hanya
baik kepada Alloh tapi semena – mena terhadap sesama.padahal orang yang baik
itu adalah orang yang bias menjaga Hablun minalloh dan juga hablun minannas.hal
tersebut menjadi bukti lain bahwa tasawuf juga harus disertai dengan fikih.oleh
karena itu Imam Malik mengatakan :
من تصوف ولم يتفقه فقد تزندق ومن تفقه ولم
يتصوف فقد تفسق ومن جمع بينهما فقد تحقق
Barang siapa
bertasawuf tanpa fikih akan menjadi Zindiq.barang siapa berfikih tanpa tasawuf
akan menjadi fasiq dan orang yang memakai keduanya maka akan menemui
hakikatnya.kulit akan berharga jika didalamnya terdapat bijih yang baik.bijih
akan terjaga kebaikannya jika terbungkus kulitnya.
Demikian
pembahasan kami tentang Tasawuf dan Fikih , tentu tak lepas dari kekukrangan
dan kekeliruan.semoga bermanfaat dan mohon maaf.
Post A Comment:
0 comments: