Oleh Asma’ul Khusnah
Mahasiswi Prodi PIAUD INISNU Temanggung
Banyak yang beranggapan bahwa anak merupakan orang dewasa dalam bentuk
mini, sehingga diperlakukan seperti orang dewasa. Seiring behalannya wakty
dengan ketertarikan dalam melakukan penelitian tentang anak dapat dimaknai
bahwa masa anak meupakan peirode pekembangan yang spesial karna memiliki
kebutuhan psikologis, pendidikan dan fisik yang khas.
Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun.
Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan
kepribadian anak,, hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional bahwa yang temasuk anak usia dini adalah anak yang
masuk dalam rentang usia 0-6 tahun. Usia dini merupakan usia di mana anak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini disebut sebaga
usia emas (golden age). Makanan yang begizi yang seimbang serta stimulasi yang
intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang palng mendasar
menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia.
Karena rnetang anak usia dini merupakan rentangan usia kritis dan sekaligus
strategis dalam proses pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil
pendidikan pada tahap selanjutnya. Periode ini merupakan periode kondusif untuk
menumbuhkembangkan berbagai kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial
emosional, dan spiritual.
Yang dibutuhkan anak-anak itu contoh perbuatan bukan sekedar lisan atau
teori saja. Dengan perbuatan akan lebih mengena dan tepat sasaran.
Salah satu usaha penting yang dapat dilakukakan untuk menbangkitkan
semangat belajar adalah mendesan pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan.
Menurut Dave Meier, menyenangkan atau membuat suasana belajar dalam keadaan
gembira bukan berarti menciptakan suasana ribut. Proses pembelajaran dilakukan
dengan perasaan senang atau gembira anak akan lebih cepat dalam memahami materi
tersebut. Sebab anak tidak merasa tertekan dan memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi. Oleh karenanya, pemahaman materi ini erat hubungannya dengan proses
pembelajaran yang telah dilakukannya.
Teori belajar bebasis
edutainment adalah salah satu bentuk teori yang mengungkapkan dan menjelaskan
tentang pembelajaran yang mengasyikkan dan menyenangkan.
Pendidikan anak usia dini sangat penting dilaksanak sebaga dasar bagi
pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yaitu untuk pembentukan karakter,
budi pekerti luhur , cerdas, ceria, terampil dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Pendidikan anak usia dini dapat dimulai di rumah atau dalam keluarga,
perkembangan anak pada tahun-tahun pertama sangat penting dan akan menentukan
kualitasnya di masa depan.
Pembelajaran anak usia dini meupakan proses interaksi antara anak,
orangtua, atau orang dewasa lainnya dalam suatu lingkungan untuk mencapai tugas
perkembangan, hal ini disebabkan interaksi tersebut menceminkan suatu hubungan
di antara anak akan memperoleh pengalaman yang bermakna, sehingga proses
belajar dapat berlangsung dengan lancar.
Pembelajaran untuk anak usia dini bukan berarti anak hars disekolahkan
pada umur yang belum seharusnya, dipaksa untuk mengikuti pelajaran yang
akhirnya justru membuat anak menjadi terbebanid dalam mencapai tugas
pekembangannya. Pembelajaran untuk anak usia dini pada dasarnya adalah
pembelajaran yang kita berikan pada anak agar anak dapat berkembang secara
wajar.
Pada hakikatnya anak belajar sambil bermain, oleh karena itu
pembelajaran pada anak usia dini pada dasarnya adalah bermain, seua dengan
karakteistik anak usia dini yang bersifat aktif dalam melakukan bebaga
ekplorasi tehadap lingkungannya, maka aktivitas beman meupakan bagian dari
proses pembelajaran. Untuk itu pembelajaran anak usia dini harus dirancang agar
anak merasa tidak terbebani dalam mencapai tugas perkembangannya. Proses
pembelajaran yang dilakukan harus berangkat dari yang dimiliki anak, setiap
anak membawa seluruh pengetahuan yang dimilikinya terhadap
pengalaman-pengalaman baru.
Pemilihan dan penetapan strategi pembelajaran perlu memperhatikan kesesuaian
dengan tujuan intruksional yang hendak dicapai, kesesuaian dengan bahan bidang
studi yang tediri dari aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai,
strategi pembelajaran mengandung seperangkat kegiatan pembelajaran yang mungkin
mencakup penggunaan beberapa metode pengajaran yang relevan dengan tujuan dan
materi, kesesuaian dengan kemampuan profesional guru, cukup waktu yang tersedia,
kesediaan unsur penunjang, suasana lingkungan dalam kelas dan lembaga
pendidikan secara keseluruhan, jenis kegiatan yang serasi dengan kebutuhan.
Kita harus mampu membangkitkan perhatian yang penuh dari anak sehingga
anak dapat menyongsong pelajaran, tugas jiwa lan seperti pengamatan yang
teliti, berpikir kritis, dan daya asosiasi anak mendapat giliran semestinya da
dapat menarak pehatian tehadap hal yang tidak digemari anak. Perhatian anak
terdapat dua macam, yaitu perhatian yang disengaja dan perhatian yang tidak
sengaja (spontan). Untuk mendapatkan
perhatian tidak sengaja, dapat diperoleh dengan cara : menggunakan apesepsi
yang ada, menggunakan alat bantu yang menarik, memberikan selingan, menunjukkan
gaya pembicaraan yang sugestif, menghilangkan hal yang mengganggu pehatian
seperti cahaya, kegaduhan dan lainnya.
Adapun untuk mendapatkan perhatian yang disengaja dapat diperoleh
dengan : menginsafkan anak-anak akan kewajibannya, menginsafkan anak-anak akan
faedahnya, menimbulkan persaingan-persaingan sehat pada anak, tindakan
penghargaan guru, pemberian hukuman bagi anak yang tidak memenuhi kewajiban.
Faktor-faktor yang paling dominan dalam proses perkembangan tersebut,
diantaranya dalam masalah bawaan (nature) dan bimbingan (nurture),
kesinambungan dan ketidaksinambungan, serta pengalaman masa dini dan masa
lanjut. Faktor Bawaan digagas para pengikut teori nativisme yang memandang anak
berkembang sesuai dengan potensi bawaannya. Perkembangan terkadang terjadi
secara berkesinambungan.
Sebagaimana dijelaskan di atas, psikologi perkembangan anak usia dini
telah berkembang dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, teori-teori perkembangan
anak juga mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai profesi yang membutuhkan
pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak usia dini.
Sebagian psikolog menyatakan jiwa dapat dipelajari melalui tingkah laku
yang muncul sebaga ekspresi jiwa dari seseorang. Pendapat ini didukung oleh
para tokoh aliran psikologi behavioristik. Tetapi kelompok lain menyakan jiwa
dapat dipelajari dari hakikat dan esensinya sebagai pendorong seseorang untuk
berperilaku, sehingga perilaku yang sama mungkin didasari oleh dorongan yang
berbeda.
Kehadiran seorang anak di dalam keluarga adalah pelengkap kebahagiaan
bagi kedua orang tuanya. Di samping Allah memberikan anugerah tersebut, Allah
juga memberi amanah kepada orang tua untuk merawat, mengasuh dan mendidik anak.
Namun, orang tua sering lalai untuk melaksanakan kewajibannya yakni mendidik
anak-anaknya sesuai ketentuan dan perintahNya. Terdapat sebagian orang tua yang
menganggap bahwa membiasakan anak untuk berakhlak baik pada usia dini belum
perlu karena berbagai alasan. Ada orang tua yang beranggapan kenakalan pada
anak itu wajar karena masih kecil dan perlu dimaklumi sebab pada akhirnya kelak
besar bisa berubah. Ada juga yang beranggapan orang tua hanya mencukupi
kebutuhan jasmani saja, sedangkan kebutuhan rohani anak-anak akan
mendapatkannya pada pendidikan formal kelak. Anggapan-anggapan tersebut
merupakan anggapan yang keliru. Orang tua wajib memberikan pendidikan akhlak
pada anak-anaknya terlebih lagi dimulai sejak usia dini. Hal ini dikarenakan
bila anak sudah tumbuh besar akan lebih sulit untuk membentuk dan menanamkan
akhlak yang baik.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dan
salah satunya adalah faktor keluarga. Keluarga adalah tempat pertama bagi anak
untuk memperoleh pendidikan. Itulah sebabnya orang tua memiliki peran yang
penting dalam perkembangan dan pendidikan anak. Pendidikan yang diperoleh anak
di lingkup keluarga tentunya berasal dari orang tua. Dengan demikian, orang tua
hendaknya memberikan pendidikan kepada anaknya dimulai sejak usia dini di
lingkungan keluarga. Pendidikan dari orang tua yang diajarkan kepada anak tidak
hanya meliputi pendidikan ilmu pengetahuan dan pendidikan moral atau karakter
saja melainkan juga pendidikan agama.
Post A Comment:
0 comments: