Oleh : Desi Putri Cahyani
PIAUD INISNU TEMANGGUNG
Masa remaja merupakan periode dimana individu meninggalkan masa
anak-anak memasuki masa dewasa. Oleh sebab itu periode remaja dapat dikatakan
periode masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini
individu banyak mengalami tantangan dalam proses perkembangan, baik dari dalam
diri maupun dari luar terutama lingkungan social . Secara psikologis masa
remaja merupakan masa untuk berintegrasi dengan orang disekitarnya.
Pada masa ini remaja tidak lagi merasa di bawah tingkat
orang yang lebih tua tetapi berada dalam tingkatan yang sama, terutama
dalam masalah hak. Menurut pakar
psikologi, yang dimaksud dengan remaja adalah individu yang berada pada
rentangan umur antara 13 sampai 21 tahun. Sedangkan awal masa remaja bermula
dari umur 13 tahun sampai 16 atau 17
tahun dan akhir masa remaja berawal dari 17 tahun sampai 18 tahun.
Pada periode ini, individu tidak hanya dituntut untuk bersosialisasi
dengan keluarga, namun juga dengan masyarakat sehingga individu dapat berbaur
dan menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dimasyarakat . Masa remaja
ditandai dengan perubahan-perubahan diantaranya
kebutuhan untuk beradaptasi
dengan perubahan fisik dan
psikologis, pencarian identitas
diri serta membentuk
hubungan baru,pada periode ini
individu tidak hanya dituntut untuk bersosialisasi dengan
keluarga, namun juga
dengan masyarakat sehingga
individu dapat berbaur
dan menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dimasyarakat. Sejalan
dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri remaja, remaja juga dihadapkan pada tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhinya.
Apabila tugas-tugas
perkembangan tersebut bisa dijalankan dengan
baik, maka akan
tercapai suatu kepuasan, kebahagiaan dan penerimaan dari
lingkungan. Keberhasilan remaja dalam
menjalani tugas-tugas perkembangan
tersebut akan berpengaruh
pada keberhasilan remaja untuk
memenuhi tugas perkembangan pada fase berikutnya.
Namun tidak semua remaja mampu memenuhi tugas-tugas perkembangan
tersebut dengan baik. Di era globlalisasi saat ini, perkembangan
remaja banyak yang
tidak sesuai dengan
tugas-tugas perkembangannya. Ini
disebabkan karena banyak faktor, salah satunya kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat
merajalela di kalangan masyarakat terutama di kalangan remaja. Teknologi informasi yang sering digunakan oleh remaja seperti telepon seluler, video call, media sosial dan berbagai situs
penghubung seperti facebook yang sangat membantu sebagai alat multifungsi,
karena multifungsi tersebut remaja
banyak menggunakan teknologi secara positif maupun negative.
Selain itu, teknologi
informasi dan komunikasi
yang sangat berkembang
pesat saat ini
ialah internet (Ameliola &
Nugraha, 2013). Internet
tidak hanya sekedar
teknologi untuk berbagi
data, tetapi juga menyediakan berbagai situs seperti
jejaring sosial (path, twitter dan line) yang saat ini sangat populer di
kalangan remaja. Internet merupakan
kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi yang
memberikan peluang untuk
memperoleh informasi dengan cepat, tepat dan terjangkau. Oleh karena itu, internet sangat memudahkan para penggunanya terutama pada
remaja. Penggunaan internet bisa
dilakukan dengan faktor pendukung, seperti komputer, notebook atau melalui telepon seluler.
Penggunaan internet oleh remaja
dapat memberikan dampak positif
maupun negatif, hal
ini terjadi karena remaja cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan
sosial tanpa mempertimbangkan efek yang akan diterima saat melakukan aktivitas
internet.
Dampak positif yang ditimbulkan oleh internet antara lain untuk memudahkan surat menyurat, mengirim pesan,
chatting, mengambil atau mengirim informasi dan sarana untuk hiburan
(Fauziawati, 2015). Namun pada umumnya remaja tidak mampu memfilter
hal-hal baik ataupun buruk dari
internet tersebut, sehingga
remaja rentan terkena dampak negatif dari penggunaannya. Diantara dampak negatif dari penggunaan
internet adalah kedisiplinan belajar
remaja menurun, muncul stres dan kecemasan, serta kehilangan konsep diri,
Pada tahap perkembangannya,
remaja berada pada tahap krisis identitas, cenderung mempunyai rasa ingin tahu
yang tinggi, selalu ingin mencoba hal-hal baru, mudah terpengaruh oleh
teman-teman sebayanya (Sarwono, 2004). Individu yang memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi pada umumnya memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan bebas untuk menyatakan pikiran, perasaan dan kreatif. Sedangkan individu yang memiliki keingintahuan yang rendah
menunjukkan ciri-ciri kurang percaya diri, merasa tidak aman, tidak dapat
mengekspresikan pikiran dan
perasaan secara bebas
Namun tidak sedikit
remaja yang terkena
dampak negatif dari penggunaan internet, salah satu
dampaknya remaja menjadi sangat tergantung pada pengaksesan internet untuk
mencapai kepuasan dengan
menghabiskan waktu berlarut-larut, sehingga
remaja mengalami kecanduan, Kecanduan merupakan suatu
keterlibatan secara terus-menerus dengan sebuah aktivitas meskipun hal-hal
tersebut mengakibatkan konsekuensi
negative.Pada kesempatan ini, kenikamatan dan kepuasanlah yang awalnya dicari, namun perlu keterlibatan selama beberapa waktu dengan aktivitas itu
agar seseorang merasa
normal.
Seseorang yang
mengalami kecanduan pada
internet dapat menggunakannya
dalam waktu yang lama. Seseorang bisa
dikatakan kecanduan internet jika
penggunaannya bisa lebih dari tiga puluh
menit dalam sehari atau jika dilihat dari frekuensinya maka penggunaannya bisa
lebih dari tiga kali dalam sehari. Sedangkan
menurut penelitian yang
dilakukan oleh Markeeters pada
tahun 2013, hampir 70% pengguna internet di Indonesia berusia lima belas
sampai usia dua puluh dua tahun menghabiskan waktu lebih dari tiga jam sehari
menggunakan internet. Tiga hal utama
yang dilakukannya adalah mengakses
media sosial 94%, mencari info 64% dan membuka email 60,2%. Dalam konseling nantinya
konselor membantu remaja
untuk meningkatkan pemahaman
serta mendorong untuk membuat
penyelesaian terhadap masalahnya, selain itu dengan dilakukannya
konseling agar terjadi perubahan perilaku remaja menjadi gaya hidup sehat.
Post A Comment:
0 comments: