Oleh Ilham wiji pradana
Bagi perkembangan anak kebebasan
sangat urgen untuk memperoleh perkembangan yang maksimal. Kebebasan disini
memiliki arti masih tetap dalam ranah norma kebaikan, bukan berarti kebebsan
harus liar atau agresif.
Anak memiliki jenjang usia sendiri
untuk mengeksplor disekelilingnya, untuk memenuhi rasa keingintahuannya. Maka
dari itu, berikanlah ruang gerak untuk pertumbuhan si anak menjadi optimal.
Disisi lain peran kedua orang tua
harus senantiasa hadir dikala anak membutuhkan teman cerita, saat anak sedang
terpuruk atau ketika sedang ada problem dengan temannya. Pada saat anak
membutuhkan teman cerita, Ibu atau Bapak harus dapat meluangkan waktu secara
lebih untuk menemani si anak. Kunci keharmonisan keluarga salah satunya yaitu
komunikasi. Komunikasi yang baik akan menumbuhkan kekeluargaan yang sehat.
Keluarga harus dapat berperan
aktif untuk membangun perkembangan anak yang sehat. Perkembangan dan kebebasan
anak memang hal yang cenderung liar, tetapi jika anak tidak diberikan kebebasan
berekspresi maka dampaknya akan kepada anak sendiri. Misalnya tidak adanya rasa
percaya diri yang tumbuh dalam diri anak atau anak memiliki rasa pesimis
terhadap hal-hal baru. Jikalau dalam ranah kebebasan anak keluar dari norma. Maka
orang tua berhak untuk menegur, sekiranya si anak memiliki rasa jera untuk
melakukan hal yang tidak benar.
Orang tua jangan sampai
mengedepankan ego untuk selalu memaksa si anak “harus begini, begitu dan
seterusnya”. Kemungkinan besar apabila si anak selalu ditekan dengan
tekanan-tekanan atau paksanaan dari orang tua, akan berdampak pada
psikologisnya. Entah nanti saat dewasa si anak tersebut akan menjadi anak yang
agresif.
Bukan berarti anak yang pintar,
cerdas tidak dapat melakukan tingkat kenakalan yang lebih agresif. Bisa jadi,
tekanan dalam diri anak yang pintar, cerdas lebih tinggi, sebab sewaktu masih
anak-anak dituntun harus memenuhi ego orang tua. Sehingga anak-anak hilang
waktu untuk bermain dengan teman-temannya. Dalam usia anak-anak yang paling menyenangkan
ialah bermain. Tidak adanya tekanan dari orang tua salah satu dambakan bagi
semua anak.
Perlu diketahui sekarang zamanya
digital, si anak akan cenderung diam atau tidak rewel ketika sudah bermain
handphone. Bermain handphone kalau tidak kecanduan itu tidak ada problem,
tetapi perlu digaris bawahi ketika bermain handphone sudah menjadi budaya anak.
Artinya sudah menjadi kebiasaan. Ketika sudah menjadi budaya atau kebiasaan tugas
orang tua, harus menghentikan dengan paksa. Memang untuk menghentikan tidak
mudah, tetapi setidaknya mampu untuk di minimalisir. Mungkin meminimalisir anak
salah satunya dengan cara mengajak si anak berkomunikasi dan bercerita.
Orang tua pun wajib mengetahui
dunia digital. Supaya dapat mendampingi anak ketika sedang mengakses dunia
digital. Mirisnya, si anak mengakses dunia digital tanpa adanya pantauan dari
pihak orang tua, dan si anak tidak sengaja mengakses hal yang tidak diinginkan
misalnya kekerasan seksual, pertengkaran
hingga berbicara kotor. Hal-hal semacam itu akan mudah masuk kedalam pikiran si
anak. Nah, untuk menghindari hal semacam itu, orang tua pun diharapkan untuk
mampu mendampingi dan mengerti dunia digital.
Bentuk perwujudan orang tua tidak
hanya sekedar memberikan fasilitas handphone, kuota internet yang bagus, tetapi
lebih tepatnya kasih sayang. Jika orang tua hanya memberikan fasilitas
handphone dengan kuota internet tanpa batas, maka tunggu saja efek dari semua
itu.
Kasih Sayang
Kasih sayang tidak bisa dipisahkan
dari orang tua kepada anak, apabila menginginkan generasi emas yang bagus.
Bukan berarti memberikan kasih sayang harus dengan cara memanjakan, kalau
memanjakan anak itu bukan termasuk kasih sayang lebih tepatnya membunuh secara
perlahan perkembangan si anak. Sebab ketika hanya memanjakan, maka si anak
tidak mau belajar secara mandiri (ketergantuan sama orang tua). Semasa
anak-anak sudah dimanjakan oleh orang tua, kedepannya akan minta untuk dilayani
terus menerus.
Perkembangan yang baik bagi si
anak yaitu perkembangan yang melatih si anak untuk hidup secara mandiri atau
tidak ketergantuan dan berikanlah kebebasan untuk berekspresi untuk menemukan
dirinya sendiri. Mungkin dua hal itu, sangat bermanfaat untuk memfasilitasi
perkembangan kedepan si anak.
Pemberian kasih sayang, orang tua
menjadi sosok yang berperan penting dalam memenuhi hak anak. Ibu diharapkan
memberikan kasih sayang berupa kehangatan, menumbuhkan rasa percaya diri, dan
menanamkan rasa aman. Sedangkan ayah, memberikan kasih sayang kepada anak salah
satunya dengan cara mengembangkan kepribadian, menanamkan rasa disiplin, dan
menumbuhkan rasa optimisme kepada anak. Memang orang tua satu dengan yang
lainnya dalam memberikan kasih sayang kepada anak berbeda-beda, hal tersebut
tidak ada permasalahan tinggal menyesuaikan kepribadiannya.
Pemberian kasih sayang kepada anak
harus menjadi prioritas yang paling penting. Dalam pemberian kasih sayang
perkembangan anak menjadi sehat. Adapun beberapa manfaat kasih sayang orang tua
salah satunya yaitu, anak akan cenderung terbuka dengan kita sebagai orang tua.
Melalui tindakan dan hubungan
positif anak-anak mengetahui bahwa orang tua mereka sungguh mencintai sehingga
anak akan melakukan timbal balik kepada orang tua atau orang lain. Sebagaimana
anak dicintai.
-Ilham wiji pradana. Bisa di
panggil dengan sebutan Ilham. Tinggal dan berkarya di kota kecil; Pati, Jawa
Tengah.
Post A Comment:
0 comments: