Mahasiswa Prodi PIAUD INISNU Temanggung
Bermain merupakan suatu
aktivitas yang dilakukan oleh anak dengan bebas atas dasar keinginan diri
sendiri. Anak Usia dini (AUD) bebas memilih untuk bermain apapun yang mereka
sukai. Namun harus diingat anak bebas bermain disini harus selalu ada
pengawasan dari orang tua atau gurunya. Melalui bermain kita dapat melihat
bagaimana anak berkembang karena dengam bermain kita dapat melihat semua aspek
perkembangan anak mulai dari nilai agama dan moral, fisik motorik, keterampilan
berpikir, bahasa, sosial emosi, dan seni.
Guru PAUD adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi anak usia dini. Sebagai guru PAUD harus tahu dunia
anak usia dini itu tidak terlepas dari bermain dan permainan. Karena dunia anak
adalah bermain, maka pembelajaran dapat dilakukan melalui kegiatan bermain
sambil belajar atau belajar sambil bermain.
Sains merupakan proses
pengamatan, berpikir, dan merefleksikan aksi dan kejadian/peristiwa. Sains pada
anak-anak usia dini dapat diartikan sebagai hal-hal yang menstimulus anak untuk
meningkatkan rasa ingin tahu, minat dan pemecahan masalah, sehingga memunculkan
pemikiran dan perbuatan seperti mengobservasi, berpikir, dan mengaitkan antar
konsep atau peristiwa. Banyak manfaat yang bisa diperoleh jika anak sejak dini
telah diperkenalkan dengan sains contoh sederhana yaitu mengenal rasa
menggunakan indra pengecap. Sains melatih anak bereksperimen dengan
melaksanakan beberapa percobaan-percobaan sederhana, memperkaya wawasan anak
untuk selalu ingin mencoba dan mencoba hal baru. Sehingga sains dapat
mengarahkan dan mendorong anak menjadi seorang yang kreatif dan penuh
inisiatif.
Kehidupan anak usia dini
tidak dapat lepas dari sains, kreativitas dan aktivitas sosial. Oleh sebab itu,
guru hendaknya dapat menstimulasi anak dengan cara memilih berbagai kegiatan
yang terkait dengan sains dan teknologi. Guru harus selalu aktif mencari ide,
dan kreatif membuat ide semenarik mungkin agar anak tidak mudah merasa bosan.
Kegiatan sains memungkinkan anak melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda,
baik benda hidup maupun benda tak hidup yang ada disekitarnya. Dengan
menggunakan berbagai media disekitar kita guru dapat mengajak anak
bereksperimen sederhana. Dengan mengenalkan benda-benda sederhana memungkinkan
memancing ide anak untuk berbuat sesuatu atau melakukan hal apa saja dengan
media yang dipilih.
Dengan bermain sains
dapat melatih anak usia dini menggunakan
lima inderanya untuk mengenal berbagai gejala benda dan gejala peristiwa. Sejak
anak usia dini harus dilatih untuk melihat, meraba, membau, merasakan dan
mendengar. Semakin banyak keterlibatan indera dalam bermain dan belajar, anak
akan semakin memahami apa yang dipelajari. Anak usia dini dapat memperoleh
pengetahuan baru dari hasil penginderaanya dengan berbagai benda yang ada
disekitarnya. Pengetahuan yang diperolehnya akan sangat berguna sebagai modal
berpikir yang berkelanjutan. Melalui proses bermain belajar sains, anak dapat
melakukan percobaan sederhana. Dengan percobaan tersebut melatih anak
menghubungkan sebab dan akibat dari suatu perlakuan sehingga dapat membantu
anak berpikir logis. Saat anak melakukan percobaan perlu adanya bimbingan dan
pengawasan entah dari guru maupun orang tua.
Dengan mengembangkan
kemampuan berpikir logis, diharapkan anak dapat mengolah perolehan belajar dan
menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah. Salah satu hasil belajar
yang harus dicapai adalah anak dapat mengenal berbagai konsep sains sederhana
dalam kehidupan sehari-hari. Melalui bermain sains anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan
dan memanfaatkan objek-objek yang ada disekitarnya, sehingga pembelajaran
menjadi lebih bermakna. Selain itu, belajar dengan bermain memberi kesempatan
kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri,
mempraktekkan dan mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tidak
terhitung banyaknya. Jadi, pembelajaran pengenalan sains sederhana dapat
diberikan pada anak melalui metode bermain. Dengan begiti diharapkan dapat
mencetak anak yang mampu berpikir logis, kreatif, dan inovatif.
Post A Comment:
0 comments: